Ada sebagian umat Islam yang menyinggung perasaan orang agama lain lalu timbul reaksi, apa manfaatnya ? ini bisa di-adu-domba antar umat beragama, di-adu-domba antara orang Islam dengan orang-orang Kristen, antara orang-orang Kristen dengan orang-orang Hindu, ini memang ada.
Perlu kita ingat didalam suasana yang banyak mengadu domba ini didalam Al Qur-an ada ayat yang menerangkan bahwa : Umat lain yang dekat kepada umat Islam adalah umat Nashroni :
AQROBAHUM MAWADDAH.
Mengapa Al Qur-an mengatakan bahwa : Umat-umat Nashroni itu adalah umat yang paling dekat dengan umat Islam ?
Sewaktu umat Islam masih dalam keadaan lemah di Mekkah, disitu umat Islam mendapat tekanan-tekanan yang luar biasa dari orang-orang kafirin. Karena umat Islam (golongan kecil) ditekan sangat berat sehingga karena tidak kuatnya mendapat tekanan-tekanan dari orang kafir Mekkah, maka waktu itu Rosululloh perintah supaya mengadakan hijrah.
Shohabat bertanya : Hijrah kemana Rosul ? Silahkan hijrah ke Ethiopia atau hijrah ke Habsyi, (Negara Kristen / negara Nasroni) Fa-Insya Alloh akan dapat lindungan disana. Akhirnya rombongan para shohabat hijrah dari Mekkah ke Etiopia.
Setelah diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy bahwa orang-orang Islam hijrah ke Afrika minta perlindungan ke raja Nashroni. Kemudian orang-orang kafir Quraisy juga berusaha supaya orang-orang yang hijrah itu diperintah kembali ke Mekkah. Dengan usaha yang macam-macam orang-orang kafir mengumpulkan dana yang macam-macam / membawa oleh-oleh, membawa hadiah untuk menyuap raja Habsyi. Jadi menyuap itu ada sejak lama.
Setelah rombongan kaum kafir Quraisy sampai di Ethiopia disitu menghadap raja. Dengan macam-macam laporan palsu mereka berkata : Orang-orang yang hijrah kesini, orang-orang yang suka memecah belah, membuat fitnah, membuat keonaran di tanah air.
Tapi sang raja, raja Kristen memang arif , tidak mudah menerima laporan-laporan. Akhirnya dipanggil semua orang yang hijrah untuk menghadap raja, karena laporan sebelah ini membahayakan.
Raja tanya : “Apakah diantara orang yang disini ada orang yang dekat dengan orang yang mengaku menjadi nabi itu ?”
Kemudian ada yang mengangkat jari, yakni shohabat yang bernama Ja’far sambil berkata : “Saya orang yang paling dekat kepada Muhammad”. Raja bertanya lagi : “Pernah apa kamu dengannya ?”
Shohabat Ja’far berkata : “Saya saudara misan”.
Dan disaksikan oleh orang banyak bahwa pada waktu itu yang paling dekat dengan Muhammad ialah Ja’far.
Raja : “Sekarang saya tanya, apakah orang yang namanya Muhammad itu ada nenek-nenek moyangnya yang keturunan nabi, keturunan raja ?”
Jawabnya : “Tidak ada”. Lalu jawaban itu dicatat.
“Apakah Muhammad dari keturunan orang yang kaya ?”
“Bukan, bahkan Muhammad itu penghidupannya pengembala kambing”. Dicatat.
“Apakah sebelum mengaku menjadi nabi diketahui dengan umum bahwa Muhammad itu memang pendusta, pembual ?”
Semua menjawab : “Kami tidak pernah walau satu kalipun mengetahui, menyaksikan Muhammad itu pendusta”. (Memang Muhammad tidak pernah dusta tentang apa yang dikatakan) Dicatat. Setelah mengoreksi pribadi Muhammad, kemudian pindah mengoresi kepengikutnya.
“Apakah orang-orang yang masuk mengikuti ajaran Muhammad itu terdiri dari orang-orang yang kuat atau tokoh-tokoh masyarakat ?”
“Orang-orang yang lemah”. Dicatat.
“Pengikutnya Muhammad itu setiap hari bertam-bah-tambah apakah berkurang ?”
“Bertambah-tambah setiap hari”. Dicatat.
“Apakah orang-orang yang masuk Islam itu ada yang keluar atau meninggalkan Islam ?”
“Tidak ada”. Dicatat. Setelah mengoreksi pribadi Muhammad terus mengoreksi pengikutnya lalu pindah ke ajaran.
“Apakah yang diajarkan kepada kamu oleh Muhammad ?”
“Kami dilarang :
1. Menyembah selain Alloh.
2. Minum-minum khomer.
3. Berzina.
4. Berdusta.
5. Berkhianat.
Dan kami diperintah saling tolong-menolong, menyayangi orang-orang fakir miskin. Memang berkhianat itu sarapan kami tapi setelah itu kami tidak melakukannya lagi”.
“Bagaimana ajaran yang diajarkan kepada kamu oleh Muhammad terhadap Isa bin Maryam?”
“Kami diwajibkan percaya bahwa Isa bin Maryam adalah rosul Alloh dan siapa yang tidak percaya adalah kufur”. Dicatat.
Setelah itu raja berkata ; “Orang yang tidak mau berdusta kepada sesama manusia atau tidak berani berdusta kepada sesama manusia, apalagi terhadap Alloh, apalagi mengaku-ngaku sebagai nabi, itu tidak mungkin. Oleh sebab itu saya percaya bahwa Muhammad itu betul-betul Rosululloh, seandainya saya ketemu saya akan membasuh kakinya. Oleh sebab itu kamu disini saya lindungi, jangan khawatir dan orang-orang yang datang (utusan itu) saya larang jangan coba-coba membawa pendatang ini kembali ke Mekkah. kalau memaksa mengembalikan orang-orang yang hijrah kesini ke Mekkah kamu akan berhadapan dengan saya”.
Akhirnya orang-orang Quraisy kecewa dan menggerutu karena gagal, sudah bawa oleh-oleh tapi tidak dapat apa-apa. Sejarah itu diterangkan dengan jelas didalam tarikh Siroh Ibnu Hisyam. Siroh Ibnu Hisyam itu induknya kitab tarikh nabi seluruh dunia terdiri dari 3 jilid besar.
Itulah sebabnya orang-orang Nashroni sampai disebut “AQROBUHUM MAWADDAH” yang dekat dan kasih. Kalau kita memahami itu tidak mudah kita di adu-domba, kadang-kadang orang setelah baca ayat :
WALAN TARDLOO ‘ANKALYAHUUDU WALANNASHOOROO HATTAA TATTABI’A MILLATAHUM. (Q.S. Al Baqoroh / Ayat 120)
Artinya :   “Tidak akan rela kepadamu orang-orang Yahudi dan tidak akan rela orang-orang Nashroni, sehingga orang-orang Islam akan menjadi orang-orang Yahudi dan Nashroni”.
Ayat itu kalau kita fahami secara leterlek, orang-orang Yahudi tidak akan rela sebelum umat Islam semua menjadi Yahudi. Begitu pula orang-orang Nashroni tidak akan rela, belum lega hatinya kalau umat Islam belum masuk Nashroni. Banyak orang-orang yang memahami ayat-ayat itu dianggap Yahudi musuh, Nashroni musuh. Ini nash Al Qur-an katanya.
Itu masalah rasa hati, masalah perasaan, sebenarnya bukan Yahudi saja, dan Nashroni, kita juga begitu tidak rela kalau semua tidak masuk Islam, ini masalah rasa jangan difahami secara leterlek.